Pembangkit Listrik Tenaga Biogas, Solusi untuk Mengatasi Permasalahan Energi
Salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan energi saat ini adalah pembangkit listrik tenaga biogas . Mengingat dari tahun ke tahun populasi semakin meningkat, otomatis konsumsi energi semakin meningkat pula. Perkembangan zaman seperti sekarang ini membuat listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua aktivitas yang dilakukan manusia saat ini menggunakan energi listrik. Konsumsi listrik yang semakin meningkat itulah yang menimbulkan permasalahan bagi negara. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah memberlakukan kebijakan pemadaman listrik bergilir. Selain itu pemerintah juga tidak henti-hentinya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menghemat energi.
Namun pemadaman listrik bergilir ternyata meresahkan masyarakat, karena aktivitas mereka menjadi terganggu. Terutama bagi industri, pemadaman listrik bisa membuat proses produksi menjadi terhenti dan mengakibatkan kerugian besar.
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) adalah pembangkit listrik yang dihasilkan melalui proses anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan biodegradable seperti sampah organik dan kotoran sapi. Bahan-bahan tersebut nantinya terdekomposisi menjadi metana dan karbon dioksida.
Dalam pemanfaatannya menjadi energi listrik, unsur yang digunakan adalah metana. Bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik dengan biogas bisa didapatkan dengan gratis karena menggunakan kotoran sapi dan sampah organik. Selain bermanfaat bagi lingkungan, limbah dari proses pemanfaatan bahan organik menjadi tenaga listrik ini bisa digunakan sebagai pupuk dengan kualitas tinggi.
Meskipun pembangkit listrik tenaga biogas ini tebilang efisien, namun dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk memprosesnya. Di Indonesia sendiri pemanfaatan bahan organik menjadi tenaga listrik masih dilakukan di beberapa daerah saja. Padahal pembangkit listrik tenaga biogas ini mempunyai potensi yang cukup menjanjikan. Di Amerika Serikat telah dilakukan perhitungan mengenai hal ini. Dari perhitungan tersebut, jika seluruh kotoran sapi dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik, maka daya yang dihasilkan bisa mencukupi kebutuhan listrik jutaan rumah dalam waktu jangka panjang. Dengan kata lain energi listrik yang dihasilkan bisa memenuhi 3% kebutuhan listrik negara, dan juga bagus bagi lingkungan karena mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 4%. Jika Indonesia mampu mengaplikasikan pembangkit listrik tenaga biogas ini dengan baik dan maksimal, maka permasalahan energi bisa teratasi.