BUMN Peruri akan Menyiapkan Modal Usaha Tahun 2016 Mendatang
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) akan menggelontorkan dana hingga sebesar enam ratus miliar rupiah yang dipakai untuk belanja modal usaha di tahun 2016 mendatang. Dana anggaran ini nantinya akan bertujuan dalam rangka mengembangkan berbagai kegiatan bisnis perusahaan serta suplai modal usaha di setiap anakan perusahaan Perum Peruri.
Antonius selaku Direktur Keuangan pihak Perum Peruri memberikan pernyataan bahwa tahun 2016 ke depan akan membeli segala kelengkapan permesinan dalam rangka pemenuhan kebutuhan vital produksi non uang dan uang. Peralatan yang akan ditambahkan nantinya antara lain mesin cetak untuk uang logam, mesin cetak untuk uang kertas, serta untuk printing dokumen security atau biasa istilahnya disebut kertas non uang berharga layaknya sebuah mesin paspor.
Dana sebanyak enam ratus miliar rupiah selain dipergunakan untuk anggaran pengadaan mesin cetak baru uang logam dan uang kertas, dana ini juga dipakai untuk suplai modal usaha bagi anakan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia utamanya di bidang usaha properti. Usaha di bidang properti ini nantinya dikelola oleh Perseroan Terbatas Peruri Properti. Perincian anggaran enam ratus miliar rupiah ini nantinya dibagi dalam beberapa rincian bagian seperti rencana anorganik sebesar tiga ratus miliar rupiah, kemudian anakan usaha tepatnya di Surabaya Jawa Timur sebesar empat puluh miliar rupiah, PT Peruri Wira Timur di daerah Medan Sumatera Utara sebesar lima belas miliar rupiah serta di Peruri Properti yaitu sebesar dua puluh miliar rupiah.
Antonius selaku Dirut Keuangan Perum Peruri menjelaskan bahwa dana tersebut sebagai belanja modal didapatkan dari dua macam sumber. Sumber pertama dari dana internal perusahaan dan sumber kedua berasal dari pinjaman perbankan. Pihak Peruri juga masih mempunyai plafon Bank Rakyat Indonesia sebanyak tujuh ratus delapan puluh delapan miliar rupiah tahun 2014 lalu dan belum dipergunakan seluruhnya. Sisa dana sebesar tiga ratus miliar rupiah dan dipakai untuk tahun 2016 mendatang. Kekurangan anggaran dana nantinya diambil dari simpanan sendiri.