Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik. Kebutuhan listrik yang semakin meningkat seperti sekarang ini menuntut kita untuk menemukan berbagai sumber energi alternatif yang bisa bertahan hingga di masa yang akan datang serta ramah lingkungan.

Alat utama yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari sinar matahari adalah panel solar cell atau photovoltaic. Selain itu pembangkitan listrik juga dapat dilakukan melalui proses tidak langsung dengan melakukan pemusatan energi surya.

Panel solar cell atau photovoltaic merupakan alat yang digunakan untuk mengubah energi panas matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan efek fotoelektrik. Listrik yang dihasilkan merupakan hasil dari perbedaan tegangan dari efek fotoelektrik. Solar panel memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan P, N, dan lapisan pembatas yang berada di tengah. Proses dalam menghasilkan listrik adalah proses dimana elektron yang berada di lapisan P terlepas, dan membuat proton mengalir ke lapisan N. Perpindahan arus dari aliran listrik negatif dan positif inilah yang berubah menjadi arus listrik. Proses inilah yang disebut dengan efek fotoelektrik.

Sedangkan untuk memfokuskan sinar matahari ke satu titik, pemusatan energi surya dapat dilakukan dengan menggunakan sistem lensa atau cermin yang kemudian dikombinasikan dengan sistem pelacak. Panas yang telah terpusatkan tersebut digunakan sebagai sumber untuk menggerakkan generator. Teknologi yang paling banyak digunakan pembangkit listrik tenaga surya adalah sistem cermin parabola, menara surya, dan lensa reflektor Fresnel.

Di Indonesia, PLTS terbesar terletak di daerah Karangasem dan Bangli, Pulau Bali. Kapasitas listrik yang dihasilkan dari PLTS tersebut adalah sekitar 2×1 MW. PLTS ini tidak didaftarkan dalam hak cipta dan bersifat open source, sehingga pemerintah memperbolehkan siapa saja untuk meniru sistem pembangkit listrik yang ada di PLTS ini untuk diterapkan di daerah lain. Selain di Pulau Bali, Indonesia juga telah mengembangkan teknologipembangkit listrik tenaga surya ini di beberapa daerah di lain seperti di Kabupaten Luwu Timur, Makassar, dan juga di kepulauan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Comments for this post are closed.